Kisah Gadis Polos yang Tanpa Sengaja Menikah dengan Seorang CEO

 Di bawah terik matahari sore, seorang gadis sederhana baru saja membereskan dagangannya di pinggir jalan. Peluh masih menetes di keningnya ketika ibunya tiba-tiba mendesak dengan suara penuh semangat:

"Cepat bersiap, ada kencan buta yang sudah Ibu aturkan untukmu."

Dengan setengah hati, gadis itu akhirnya menuruti. Siapa sangka, langkah kecilnya menuju kafe akan mengubah seluruh hidupnya.



Pertemuan Tak Terduga

Saat tiba di kafe, ia hanya melihat satu pria duduk sendirian. Tanpa ragu, ia langsung berasumsi bahwa pria itu adalah pasangan kencan buta yang dimaksud ibunya. Tatapannya terpaku—wajah pria itu begitu tampan dan berwibawa.

Dengan polos ia tersenyum lebar, “Ternyata situs kencan ini memang bisa dipercaya. Sepertinya Ibu sudah membeli paket premium, ya?”

Pria di depannya, seorang CEO muda yang awalnya hanya datang untuk urusan bisnis, sempat terdiam. Namun kejujuran dan kepolosan gadis itu membuat hatinya terusik. Alih-alih meluruskan kesalahpahaman, ia justru memilih ikut dalam permainan takdir ini.

Kesalahpahaman yang Menjadi Takdir

Sang CEO pura-pura merendahkan diri, mengaku hanya seorang karyawan biasa tanpa rumah dan mobil. Gadis itu menatapnya dengan mantap, lalu menjawab dengan ketulusan yang membuat hati siapa pun bergetar:

"Selama orangnya baik, aku siap berjuang bersama."

Lebih mengejutkan lagi, gadis itu bahkan mengeluarkan buku keluarga, seakan memberi isyarat bahwa ia siap menikah saat itu juga. Sang CEO tertegun. Untuk pertama kalinya, ada seseorang yang mencintainya tanpa peduli status, harta, atau jabatan.

Namun kebahagiaan itu diuji ketika pasangan kencan buta yang sebenarnya datang memasuki kafe. Dalam sekejap, sang CEO sadar: ia tak bisa kehilangan gadis polos di hadapannya ini. Tanpa pikir panjang, ia menggenggam tangan gadis itu dan membawanya pergi. Langsung menuju kantor catatan sipil—dan hari itu juga, mereka menikah.

Kehidupan Baru yang Sederhana

Demi menyembunyikan identitas aslinya, sang CEO meninggalkan mobil mewahnya, pindah ke kompleks biasa, dan menjalani kehidupan sederhana. Gadis itu tidak pernah menuntut. Sebaliknya, ia bekerja keras setiap hari, dari pagi hingga malam, hanya demi membantu ekonomi rumah tangga mereka.

Melihat pengorbanannya, sang CEO merasa perih. Diam-diam ia mengatur agar istrinya mendapat kesempatan bekerja di perusahaannya. Ia memerintahkan HRD untuk membuka lowongan umum, bahkan menurunkan standar agar gadis itu bisa lolos seleksi.

Benar saja, tak lama kemudian gadis itu menerima undangan wawancara. Meski hampir ditolak karena latar belakang pendidikannya biasa saja, keberuntungan berpihak padanya. Sekretaris CEO turun tangan, langsung menerimanya tanpa syarat.

Dengan wajah berbinar, gadis itu segera mengabarkan kabar baik itu pada suaminya—tanpa pernah tahu bahwa semua ini adalah rencana diam-diam pria yang kini menjadi pendamping hidupnya.

Bayangan Masa Lalu yang Datang Kembali

Namun kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Di hari pertamanya bekerja, tepat di gerbang kantor, ia berpapasan dengan seseorang yang tak asing: mantan kekasihnya.

Bukannya menyapa dengan baik, pria itu malah mengejek. Ucapannya penuh sindiran, bahkan menuduh gadis itu sengaja mengikutinya. Gadis itu menatap dingin, enggan membuang waktu untuk masa lalu yang menyakitkan. Ia hendak pergi.

Namun tiba-tiba, tangan kasarnya menarik lengan sang gadis dengan paksa. Suaranya rendah tapi menusuk,
"Kau tidak pantas mendapatkan kebahagiaan seperti ini. Kembalilah padaku."

Jalanan di depan kantor mendadak tegang. Lelaki itu dengan kasar menghina dan mengejeknya, mengatakan bahwa ia tidak pantas mendapat kebahagiaan. Bahkan ia menarik tangan sang gadis dengan paksa. Tepat saat itu, sang CEO datang dengan tatapan tajam penuh amarah. Dengan tegas, ia melindungi istrinya, menegakkan badan, dan memberi peringatan keras pada pria kasar itu.

Momen itu semakin memperlihatkan betapa besar cintanya pada gadis sederhana yang kini menjadi istrinya.



Posting Komentar

0 Komentar