Legenda Nyi Roro Kidul – Bab 1: Kutukan yang Terungkap

Legenda Nyi Roro Kidul – Bab 1: Kutukan yang Terungkap

Legenda Nyi Roro Kidul



Awal Sebuah Bisikan Lautan

Malam itu, Samudra Hindia bergemuruh. Ombak raksasa memecah karang, seolah-olah lautan marah kepada manusia yang berani mendekat. Langit di atas Parangtritis memerah seperti luka terbuka.

Di tepi pantai, seorang pemuda bernama Arga berdiri terpaku. Ia baru saja kehilangan kakaknya, Raras, yang mendadak lenyap terseret ombak sore tadi. Anehnya, tubuhnya tak pernah ditemukan, meski para nelayan sudah menebarkan jala dan perahu mereka ke tengah laut.

Arga menolak pulang. Ia yakin ada yang ganjil—bukan sekadar ombak biasa yang menyeret kakaknya.

“Aku tahu ini ada hubungannya dengan legenda itu,” bisiknya sambil menatap laut gelap.

Legenda yang ia maksud adalah kisah Nyi Roro Kidul, sang Ratu Pantai Selatan, penguasa gaib yang konon sering menjemput manusia untuk dijadikan penghuni kerajaannya di dasar samudra.


Bayangan di Balik Ombak

Saat angin malam semakin kencang, Arga mendengar bisikan samar. Bukan dari manusia, melainkan dari arah lautan.

“Arga…”

Ia terkejut. Suara itu mirip suara Raras!

Arga menajamkan telinga. Suara itu datang berulang kali, seolah memanggilnya agar mendekat ke bibir ombak.

Namun, saat ia melangkah, seorang kakek tua berpakaian lurik tiba-tiba menahan bahunya. Tatapannya tajam, penuh peringatan.

“Jangan, Nak! Itu bukan suara kakakmu. Itu pancingan,” ujar kakek itu dengan suara serak.

“Pancingan? Maksud Mbah apa?”

Kakek itu menatap ke laut dengan wajah pucat. “Itu suara gaib. Kau tak akan kembali jika mengikuti panggilan itu. Pantai ini bukan pantai biasa. Kau sudah menginjak wilayah Sang Ratu Kidul.”


Kutukan yang Terungkap

Arga mencoba menahan emosi. “Aku hanya ingin kakakku kembali! Raras tidak mungkin pergi begitu saja!”

Kakek itu menghela napas panjang. “Kalau begitu, kau harus tahu kebenaran yang sudah lama dikubur.”

Arga menatapnya penasaran.

“Ratusan tahun lalu,” lanjut si kakek, “seorang putri kerajaan bernama Dewi Kadita dikutuk karena fitnah. Wajahnya membusuk, tubuhnya penuh luka. Ia diusir dari istana, lalu berjalan tanpa tujuan hingga sampai di laut selatan. Di sanalah ia merasakan panggilan gaib—laut yang berjanji membersihkannya dari kutukan. Tapi laut juga menuntut balasan: jiwa manusia setiap generasi.”

Arga menelan ludah. “Jadi… itu asal mula Nyi Roro Kidul?”

Kakek mengangguk. “Benar. Dan keluargamu… terikat pada kutukan itu.”


Rahasia Keluarga

Ucapan itu menusuk jantung Arga. “Apa maksud Mbah? Jangan main-main!”

“Dulu, leluhurmu pernah menolak persembahan untuk Ratu Laut Selatan. Sejak saat itu, garis keturunanmu menjadi incaran. Setiap beberapa puluh tahun sekali, ada anggota keluargamu yang hilang di laut.”

Arga terdiam. Ingatannya langsung terhubung pada cerita almarhum ayahnya. Kakak dari ayahnya—paman yang tak pernah ia kenal—juga hilang di laut ketika masih muda. Keluarga jarang membicarakannya, seolah-olah itu aib yang harus dilupakan.

Jadi benar… keluarganya dikutuk.


Tanda di Pasir

Tiba-tiba, ombak besar datang menghantam bibir pantai. Saat surut, Arga melihat sesuatu tertinggal di pasir. Sebuah selendang hijau basah, berkilau samar dalam cahaya bulan.

Arga langsung mengenalinya. Itu milik Raras.

Namun kakek tua itu terlihat ketakutan. “Astaga… itu tanda. Raras sudah dibawa ke kerajaan bawah laut. Kalau selendang itu kembali ke daratan, artinya pintu gerbang gaib sudah terbuka.”

“Pintu gerbang?” tanya Arga dengan suara bergetar.

Kakek menatapnya lekat-lekat. “Ya. Dan kalau kau ingin menyelamatkan kakakmu, kau harus siap masuk ke dunia yang tak semua manusia bisa pulang darinya.”


Bayangan Putri Laut

Belum sempat Arga menjawab, angin laut mendadak berputar kencang. Pasir beterbangan, ombak menggulung, dan dari kejauhan muncul bayangan seorang wanita bergaun hijau panjang. Wajahnya tak jelas, tapi matanya berkilau bagai zamrud.

Arga merasakan tubuhnya gemetar. Ia tahu… sosok itu bukan manusia biasa.

Suara wanita itu menggema, bercampur dengan suara deburan ombak:

“Arga… kau mencari kakakmu? Masuklah ke laut, dan kau akan menemukannya…”

Arga melangkah maju tanpa sadar. Namun kakek tua itu buru-buru menarik lengannya.

“Jangan, Nak! Itu Nyi Roro Kidul sendiri!”

Arga menoleh, bimbang antara rasa takut dan cinta pada kakaknya.


Gerbang Lautan

Air laut tiba-tiba terbelah, menciptakan pusaran besar seperti pintu masuk ke dunia lain. Dari dalam pusaran, terdengar lagi suara Raras, kali ini jelas dan penuh kepanikan:

“Arga! Tolong aku!”

Arga menjerit, “Raras!!”

Tanpa pikir panjang, ia melepaskan pegangan kakek tua dan berlari ke arah pusaran air.

Kakek berteriak, “Jangan! Kalau kau masuk, kau tak akan bisa kembali!”

Namun Arga sudah melompat tepat ke dalam pusaran.

Gelombang menutup di belakangnya, dan pantai kembali sunyi.


Bersambung ke Bab 2: Perjalanan ke Istana Bawah Laut

Posting Komentar

0 Komentar